Oleh: Dony Purnomo (Guru geografi SMAN 1 Purwantoro - Kepala Balai Literasi dan Riset Geonusa)
Generasi z merupakan generasi yang tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi yang kian pesat. Gnerasi ini sering disebut dengan generasi digital native. Sejak kecil mereka akrab dengan teknologi yang berkembang dengan pesat. Mereka memiliki akses terhadap informasi yang tak terbatas dan cenderung menyukai audio visual dalam proses belajar mereka.
Seiring dengan pertumbuhan generasi z mereka harus berhadapan dengan tantangan berbagi isu global seperti perubahan iklim, kependudukan, dan kerusakan sumberdaya alam hingga menimbulkan krisis sumberdaya alam. Geografi merupakan matapelajaran yang mempelajari hubungan manusia dan alam dalam bingkai spasial. Pada konteks ini matapelajaran geografi memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang sadar terhadap lingkungan dan berkelanjutan.
Namun, dalam praktiknya pembelajaran geografi memiliki tantangan serius ditengah perkembangan generasi z yang unik. Yang menjadi pertanyaan besar kita adalah “Bagaimana melaksanakan pembelajaran geografi yang menarik dan relevan dengan kebutuhan peserat didik generasi z?”.

Peluang transformasi pembelajaran geografi
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi oleh matapelajaran geografi, namun ada peluang besar yang dapat dilakukan untuk melakukan transformasi dalam pembelajaran geografi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan transformasi pembelajaran geografi agar sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan belajar generasi z. Berikut beberapa langkah strategis yang dapat diambil diantaranya:
Petama, Pemanfaatan teknologi digital. Generasi z merupakan generasi yang lekat dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dapat digunakan sebagai pintu masuk dalam menarik minat generasi z dalam pembelajaran geografi. Pemanfataan peta interaktif, simulasi permodelan bencana, atau pemanfaatan aplikasi berbasis spasial dapat digunakan untuk membuat pembelajaran geografi menjadi lebih hidup.
Kedua, Kontekstualisasi pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran geografi harus dirancang sesuai dengan isu aktual yang sedang berkembang saat ini. Misalnya mengenai isu perubahan iklim, kejadian bencana dan isu geopolitik yang saat ini menjadi isu hangat. Melalui kontekstualisasi isu aktual ini mendorong peserta didik untuk dapat berpikir kritis dan bisa belajar mencari solusi terhadap permasalah isu aktual.
Ketiga, Pembelajaran kolaboratif. Saat ini pembelajaran kolaboratif merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam pembelajaraan. Kolaborasi dapat dilakukan dengan praktisi maupun dengan dunia perguruan tinggi. Jika kegiatan ini tidak dapat dilakukan secara luring dapat difasilitasi melalui daring.
Keempat, Peningkatan kompetensi guru. Perkembangan teknologi yang semakin maju harus diikuti dengan kompetensi guru yang semakin meningkat dalam memanfaatkan teknologi. Guru harus mau belajar mengenai perkembangan teknologi dalam pembelajaran sehingga sejalan dengan harapan generasi z dan juga perkembangan teknologi yang kian pesat.
Pembelajaran geografi memiliki peluang besar dalam membentuk generasi z menjadi generasi yang kreatif, inovatif dan kritis. Dengan meamnfaatkan teknologi disertai dengan penanaman keterampilan yang baik dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik,
Revolusi dalam pembelajaran geografi tidak hanya membutuhkan perubahan ditingkat sekolah, tetapi juga komitmen pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan masa depan generasi mendatang dalam merespon tantangan zaman yang kian kompleks.